Beberapa akhir pekan ini, pemerintah Prancis telah memberi Gen Z mereka sejumlah uang untuk dibelanjakan. Ini merupakan sebagai bagian dari “Culture Pass” dan diharapkan oleh Presiden Prancis yaitu Emmanuel Macron ini bisa membantu kebangkitan akan budaya pasca-pandemi covid.
Gen Z Di Prancis Menerima Sekian Dana Bantuan Untuk Hiburan Pasca-Pandemic
Sebagai rangkaian bagian dari program, pemerintah membuatkan sebuah aplikasi di smartphone, dan lewat aplikasi ini akan memberikan uang kepada setiap orang yang berusia satu tahun. Di negara tersebut yaitu prancis untuk melakukan kegiatan pembelian segala sesuatu bisa dimulai dari buku dan musik sampai dengan tiket pameran dan juga pertunjukan, bisa juga kelas menari, kelas melukis, atau kelas menggambar. Namun, apa yang dibeli oleh anak-anak yang berusia satu tahun di negara Prancis adalah manga atau buku komik Jepang.
The New York Times pun ikut meliput program itu dengan sedikit angkuh dengan tajuk utama yaitu “Prancis Memberi Gen Z Sekian Euro untuk Budaya Dan Hiburan, Lalu Mereka Membeli Komik,” mencatat banyak yang merasa frustrasi karena para remaja ini membeli manga dan juga komik sambil melewatkan begitu banyak sekali “seni rupa” yang dimana rasanya lebih konvensional.
Anak-Anak Ini Menggunakan Dana Tersebut Untuk Membeli Manga
Ini adalah perasaan Salah satu kritikus dari program tersebut dan mulai menegaskan bahwa, “Saya tidak dapat membayangkan bagaimana seorang anak pun menggunakan pass untuk membuatnya mendengarkan opera Barok.” Dan Sementara anak muda Prancis mungkin tidak datang berbondong-bondong ke opera Barok ataupun berbaris di luar Louvre, merupakan kesalahan untuk mengabaikan kekuatan dari komik dan juga manga sebagai sebuah pengantar eksplorasi seni yang dianggap lebih dalam.
Pertimbangan dari Vincent Van Gogh; seorang pelukis pasca-impresionis Belanda dengan secara universal telah dianggap menjadi sebagai salah satu tokoh yang paling berpengaruh didalam sejarah seni rupa Barat dan juga memiliki satu hubungan yang cukup mendalam dengan Prancis, dan ini termasuk tinggal di Prancis selatan dan juga ditampilkan secara cukup menonjol di Musée d’Orsay pada hari ini. Sementara ada banyak sekali gambar Van Gogh dimana telah menjadi sebuah ikon, kurang diketahui bahwa dia juga memiliki minat yang sesuatu yang mendalam pada seni Jepang.
Anak-anak lebih tertarik dengan budaya jepang
Dan Dari dimulai waktunya di Paris hingga hari-hari awalnya di Arles, Van Gogh telah bersiap mengumpulkan ratusan cetakan ukiyo-e, dan pada dasarnya merupakan sebuah bentuk paling awal dari manga Jepang. Menurut Museum Van Gogh yang ada di Amsterdam, cetakan ini bisa menjadi inspirasi bagi Van Gogh dan juga mengkatalisasi pendekatan barunya didalam melukis dengan berbagai warna, perspektif datar, dan perhatian mendalam pada alam. Dia bahkan sudah menulis kepada saudaranya yaitu Theo, pada bulan September bahwa seni Jepang telah membuatnya lebih bahagia bahkan lebih ceria mengetahui bahwa seni semacam itu “membuat kita rasanya kembali ke alam, terlepas dari apa pendidikan dan pekerjaan kita di dunia konvensi ini.”