Newcastle United telah gagal menjadi klub kaya. Pangeran Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, telah membatalkan untuk mengangkut klub yang dijuluki The Magpies itu.
Proses dari pengangkutan Newcastle oleh Pangeran Salam telah resmi dihentikan sesudah 17 pekan yang lalu. Awalnya, dari Pangeran Salam juga sudah mengambil alih dari Newcastle yang berjumlah 300 juta pounds.
Badan Saudi yang digawangi pada Amanda Staveley sudah menarik diri dari proses perolehan itu. Yang disebabkan karena prosesnya yang sangat rumit dan pandemi virus corona.
”Dengan hormat kepada Newcastle dan juga pada komunitas dari sepak bola klub, kami sudah mengambil keputusan untuk membatalkan masukan dari klub,” demikian ucap dari Konsorsiu Saudi.
”Kami melakukannya dengan penuh penyesalan, sebab kami yang bersemangat dan juga berkomitmen sangat penuh untuk berinvestasi pada kota besar Newcastle dan juga percaya jika kami bisa mengembalikan klub ke masa keagungan.”
”Pada saat akhirnya, selama pada proses yang cukup lama membuat mereka tetap harus mengakhiri dan membatalkan ini semua.”
”Terutama tanpa ada kejelasan dari keadaan dimana musim pada berikutnya. Pada dunia juga akan menghadapi fase yang sulit sebab adanya pandemi Covid-19, demikian dari pernyataan konsorsium untuk perihal dari pembatalan pemindahan Newcastle United.
Jalan dari Pangeran Salman untuk menjadi pemilik Newcastle United pun menjadi berliku. Pemilik dari Newcastle, Mike Ashley telah sepakat untuk menjual klub itu kepada sang pangeran.
Pangeran Salman telah memberikan uang DP sejumlah 17 juta pounds kepada Ashley. Sisa dari 283 juta pounds akan dibayar jika fit dan juga proper test selesai semua.
Pada prosesnya, yang diinginkan Mohamed bin Salman membeli Newcastle yang ternyata sudah mendapatkan penolakan dari sejumlah pihak. Yang pertama dari Amnesti Internasional.
Menurut dari Amnesti Internasional, dari kasus pada pelanggaran HAM di Arab Saudi akan bisa memunculkan boomerang kepada Premier League. Nama atau citra pada liga teratas di Inggris tersebut bisa tercoreng sebab adanya sosok dari Arab Saudi.
Sementara dari pemengang hak untuk siar Premier League pada beberapa musim lalu, beIN SPORTS telah memberikan surat Premier League dan klub-klub dari peserta untuk mengenai karena adanya nota keberatan. Sebab ini berkenaan pada kasus dari streaming ilegal yang dapat dilakukan pada banyak perusahaan dari Arab Saudi.